Penulis kali
ini akan membagi tulisan tentang pengalaman penulis adapun tulisan ini adalah
lanjutan dari artikel sebelumnya “Pulau Senpu”. Setelah puas dengan pulau
senpu, kami pun akhirnya pulang ke rumah nenek penulis dan beristirahat untuk
melepas lelah setelah dan mengisi kembali energi kami untuk berlibur di Malang.
Puas beristirahat dengan sejuknya kota Malang, kami pun memutuskan untuk pergi
ke Bromo, untuk menikmati sunrise dan melihat kawah gunung bromo.
Setelah
menentukan tujuan kami pun mencari informasi perjalanan ke Bromo, dengan
catatan, penulis sudah melakukan 2x perjalanan ke Bromo menggunakan mobil jeep,
jadi penulis pun merekomendasikan untuk menyewa jeep, kami mencari informasi
dari internet, dan mulai menghubungi agen agen travel Bromo, dan yah ternyata
harga sewa jeep dari kota malang ke bromo sedang menjulang tinggi, kami pun
tidak setuju dan mencari alternatif lain, yaitu menyewa jeep dari kawasan
bromo, setelah dapat penyewaan kami membayar uang muka karena kesoktauan dan
optimis kami mengiyakan saja soal lokasi tempat penyewaan jeep, kami di
informasikan jam 02.30 paling lambat sudah sampai lokasi penyewaan.
Dengan
rencana jam 20:00 berangkat dari rumah nenek menggunakan motor sewaan dan
mengira urusan jeep sudah beres, kami pun sedikit bersantai serta melakukan
persiapan untuk pemberangkatan. Malam menjelang dan ternyata kota Malang sedang
di landa hujan sedang sehingga kami pun menunda jam keberangkatan sampai jam
21:00, masih mengontak via sms dengan penyewan jeep kami di beri rute ke tempat
penyewaan jeep dan mengiyakan, lalu kami membuka google maps dari smartphone
dan mencari rute ke bromo.
Mengikute
rute yang ada di maps ternyata jauh berbeda dari yang sampaikan dari penyewaan
jeep dan jam sudah menunjukan waktu 23:00, sedangkan kami sudah berada di bawah
kaki bromo dan disini kami pun sangat bingung, kami berhenti di sebuah pos
istrirahat untuk para jeep dan bertanya – tanya kepada orang sekitar, termasuk
bertanya penyewaan jeep di sekitar. Dari situ kami mendapatkan info ternyata
tempat penyewaan jeep yang sudah kami bayar uang muka nya ada di utara bromo
sedangkan kami ada di selatan bromo, kami pun berunding dan bertanya tanya,
karena desakan dan dikatakan aman oleh orang sekitar kami pun memutuskan untuk
naik motor ke tempat tujuan.
Sepengalaman
penulis untuk sampai ke bromo harus melewati pedang pasir / savana yang sangat
luas, dan mengingat perjalanan malam hari, di padang pasir / savana akan
menjadi sangat gelap dan ya, sangat dingin. Dengan modal nekat kami pun akhirnya
menjalaninya jalan yang gelap curam dan jalan yang sedikit rusak dan memang
sangat cocok untuk mobil jeep, kami lewati dengan motor matic ditambah udara
malam di kawasan bromo yang sangat dingin serta rerintikan hujan mengikuti
sepanjang perjalanan, perlahan tapi pasti akhirnya kami sampai di sebuah pos
pembayaran, disini titik awal dari kawasan padang pasir / savana bromo dan dari
sini juga tidak ada petunjuk arah hanya ada jejak atau bekas ban jeep dan lampu
– lampu yang jauh agar kita sampai ke tempat tujuan, hanya kadang ada 1-2 jeep
yang lewat itu pun dengan kecepatan tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk
kami yang membawa motor dengan jalan pasir yang terkadang blok dan licin untuk
mengikuti.
Dan akhirnya
setelah terkagok kagok, jatuh, dan hampir hilang arah di padang pasir / savana
bromo yang sagat luas, dengan insting dan jejak ban mobil dan lampu kami pun
akhirnya sampai di sebuah kawasan sunrise bromo, atau biasa disebut mentigen.
Masih jam 02:30 terlalu pagi untuk menyambut sunrise, kami pun istirahat, makan
dan minum kopi, disini Arya sadar akan dompet nya yg hilang dan sepertinya
hilang di padang pasir / savana, kami berniat mencarinya setelah sunrise, 03:30
kami memutuskan untuk mencari tempat sunrise yang bagus, setelah bertanya –
tanya yang memungkinkan untuk kami sangat dekat daerah mentigen ada tempat
untuk menikmati sunrise. Setelah mendapatkan tempat kami menunggu sunrise
sambil kembali minum kopi untuk menghangatkan diri, karena memang sagat amat
dingin diatas sana.