Campus

gundar

Halaman

-

Photobucket Photobucket

Selasa, 16 Juli 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2 ( Tugas Keempat)

Opini Pertama : Satu bahasa bisa digunakan berbagai macam ragam bahasa.

Ini adalah suatu contoh pada bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia mempunyai banyak ragam (varian) yang dipakai sesuai konteksnya. Misalnya untuk acara kenegaraan atau keperluan akademis kita menggunakan bahasa Indonesia baku. Sementara untuk keperluan sehari-hari, bahasa Indonesia yang kita pakai bersifat tidak baku (informal) dan seringkali dipengaruhi oleh bahasa daerah masing-masing. Kedua ragam tersebut dipakai secara bersamaan dan beriringan dalam kehidupan dan mempunyai fungsi masing-masing. Adapun jika ragam informal dari bahasa Indonesia pada akhirnya berkembang, itu adalah hasil kreasi penutur bahasa yang hakikatnya memang penuh inovasi. Nah, maka dari pada itu lahirlah bahasa gaul, yang kesemuanya adalah ragam informalnya bahasa Indonesia. Karena dalam ranah bahasa baku untuk akademis dan kenegaraan penuturnya tidak bisa berkreasi (karena dibatasi aturan-aturan dan kebakuan), maka sangat wajar jika dalam ranah informal, penutur bahasa berkreasi, dan tidak terkecuali dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris pun demikian adanya. Meskipun bahasa Inggris merupakan bahasa yang lebih mapan, bahasa Inggris juga mempunyai ragam informalnya, dan bahkan ragam informalnya lebih dari satu dan sangat dipengaruhi unsur kedaerahan. Situasi kebahasaan yang memungkinkan suatu masyarakat dalam suatu wilayah yang menggunakan beberapa ragam bahasa dalam kehidupannya dinamakan diglosia dan sangat lazim terjadi.

Opini Kedua : Dampak Globalisasi terhadap Sikap Bahasa

Globalisasi sudah menjadi fenomena semesta; globalisasi, suka atau tidak suka, juga mengubah sikap bahasa penutur Indonesia terhadap BI, terutama di kota-kota besar di Indonesia, khususnya terhadap BI resmi, penggunaan BI resmi, termasuk bahasa nasional, dianggap kurang bergengsi (kurang prestise), kurang nyaman (comfort), kurang canggih, bahkan dirasakan kurang aksi/kurang bergaya (prestige motive). Sikap ini juga terjadi pada media-media elektronik kita, dengan dalih era globalisasi, mata-mata acara ditayangkan dengan bahasa Inggris, malahan presenternya pun menggunakan bahasa gado-gado.

Demikian pula halnya sikap bahasa terhadap bahasa daerah, bahasa daerah kita cenderung telah tergusur karena penggunaan bahasa daerah dianggap kampungan. Sikap seperti itu tidak boleh terjadi; ini amat berbahaya karena penggusuran terhadap bahasa daerah akan berakibat terhadap tergusurnya kebudayaan daerah; hilangnya bahasa daerah berarti hilangnya kebudayaan daerah. Itu akan menimbulkan kekosongan/ kehampaan kebudayaan (cultural void), ini akan mencengkeram masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahasa adalah jaringan sentral kebudayaan, di samping sebagai salah satu produk kebudayaan itu sendiri. Penggantian budaya yang sudah mapan dan berakar oleh budaya lain yang baru dan asing bisa menjadi fatal; ini akan menjadi krisis identitas yang amat serius. Konon masyarakat yang kehilangan budayanya akan dihinggapi penyakit kehilangan kepercayaan diri; masyarakat itu akan selalu bergantung kepada orang lain, akan mencari tuntunan orang lain di dalam membuat putusan-putusan.

Setakat ini sikap bahasa yang lain adalah kecenderungn memberi gengsi tinggi terhadap BI ragam rendah/ragam bahasa gaul, termasuk suka mencampur-campur unsur bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, di samping suka beralih-alih ke bahasa tersebut, padahal konteks dan situasi komunikasi tidak menuntutnya. Dengan kata lain, terdapat tumpang-tindih ranah penggunan bahasa. Ranah yang menuntut penggunaan bahasa resmi disulih dengan bahasa ragam rendah/bahasa gaul; konteks dan situasi interaksi resmi disulih dengan bahasa campur-campur atau dengan konstruksi wacana yang penuh dengan interferensi dari nonbahasa Indonesia resmi.

Secara kasat mata, globalisasi juga menurunkan derajat kebakuan ragam bahasa resmi: BI resmi mendapat gangguan dari bahasa asing, terutama bahasa utama dunia, seperti bahasa Inggris; gangguan ini cenderung tampak pada tingginya gejala interferensi (baik secara gramatikal maupun leksikal) dan gejala campur-campur bahasa BI-BA/Inggris, termasuk pemanfaatan alternasi (beralih/alih bahasa) yang sebenarnya tidak diperlukan/tidak dituntut dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa globalisasi mengimplikasikan kecenderungan mengendurnya semangat nasional pada generasi muda bangsa kita, terutama di kota-kota besar.


Baca Selengkapnya...

Tugas Bahasa Indonesia 2 ( Tugas Ketiga )

Kelompok :
- Muhammad Husain Karief SH (14110721)
- Reza Prasetyo Aji (15110814)
- Robby Kurniawan (16110212)
Kelas : 3KA02

1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?

Jawab :
Bahasa secara umum didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi berupa system lambing bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata-kata yang masing-masing memiliki makna yang berbeda-beda.

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana penyampaian informasi. Pada dasarnya bahasa lebih dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi untuk :
Untuk tujuan praktis : Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Untuk tujuan artistik : Manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.

Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang Sejarah manusia selama kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).



2. Sebutkan tiga contoh alat komunikasi yang bukan bahasa, dan jelaskan fungsinya!

Jawab :

Alat komunikasi yang bukan bahasa : Gerak badan, kentungan, lukisan, dan sebagainya.
Contohnya :
Bunyi lonceng pemadam memberi tanda bahwa ada kebakaran.
Adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran.
Alarm untuk tanda segera berkumpul.
Suara adzan yang menandakan sudah waktunya untuk menunaikan sholat.

3. Bahasa Indonesia mempunyai empat jenis definisi, yaitu definisi nominal, formal, operasional, dan luas. Jelaskan ke 4 jenis definisi tersebut dan tuangkan jawabannya dalam sebuah teks dengan topik Teknologi Informasi atau yang terkait dengan bidang studi kalian. Tulisan dibuat secara singkat dan jelas!

Jawab :
A. Definisi Nominal : Definisi nominal berupa pengertian singkat.
Definisi ini memiliki 3 jenis macam :
Sinonim atau padanan, contohnya : bunga sama dengan kembang, mati sama dengan meninggal.
Terjemahan dari bahasa lain, contohnya : Huruf adalah alfabet, Pengembang ialah Developer.
Asal usul sebuah kata, contohnya : Psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu, psikologi adalah ilmu jiwa.

B. Definisi Formal : Definisi ini disebut juga sebagai terminologis, yaitu definisi yang disusun berdasarkan logika formal dan terdiri dari tiga unsur, diantaranya kelas, genus, dan pembeda (differensiasi). Struktur formal diawalai dengan klarifikasi, diikutindengan menentukan kata yang akan dijadikan definiendum, dilanjutkan dengan menyebutkan genus, dan diakhiri dengan menyebutkan kata-kata atau deskripsi pembeda. Pembeda harus lengkap agar dapat membedakan pengertuan dari kelas yang lain.

C. Definisi Operasional : berupa batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian. Definisi ini disebut juga definisi kerja sebab digunakan dijadikan pedoman tuntuk melakukan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu. Definisi ini disebut juga definisi subjektif karena disusun berdasarkan orang yang melakukan pekerjaan tersebut.

D. Definisi Luas : Definisi luas adalah Batasan pengertian yang sekurang-kurangnya terdiri atas satu paragraf. Definisi ini hanya berisi suatu gagasan yang terdifinisikan.

4. Bacalah surat kabar dan majalah. Cari dan temukan paragraf argumentasi yang deduktif dan induktif!

Jawab :

Deduktif

“Bank adalah Lembaga intermediary yang mengintermediasi antara defisit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana). Begitu juga dengan bank syariah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan bisnis ataupun konsumtif. Bedanya di Bank Syariah segala transaksi yang dijalankan harus sesuai dengan prinsip dan nilai Syariah yang berlaku yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-Qur’an, Al-Sunnah dan dalil-dalil lainnya. Sebagai lembaga intermediasi, pengelolaan likuiditas didalam manajemen perbankan konvensional dan perbankan syariah sangatlah urgent sekali. Dimana jikalau hal ini tidak dikelola dengan baik, maka bisa terjadi mismatch antara surplus unit dan defisit unit. Maka dari itu harus ada departemen khusus yang mengatur keluar masuknya dana sehingga tidak terjadi mismatch diantara kedua unit ini. Sebagaimana kita ketahui, bisnis utama bank ini adalah bisnis kepercayaan dari nasabah, maka tamat sudahlah riwayat bank tersebut. Seperti yang terjadi pada krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998, dimana para nasabah rush dan antri untuk mengambil uangnya di bank karena muncul isu dimana bank tidak mampu lagi membayar kembali uang nasabahnya. Untung Bank Indonesia sebagai the lender of the last resort mengambil perannya dan mengumumkan ke seluruh lapisan masyarakat bahwasanya dana mereka yang mereka letakkan di bank akan dijamin oleh Bank Indonesia dan bisa diambil kapanpun. Ketika hal ini didengar dan diketahui oleh nasabah, maka kejadian antri dan berdesak desakkan untuk mengambil uang di bank menurun bahkan kembali normal seperti sedia kala.” – Majalah Ekonomi Syariah Vol.10 No.8

Argumen :

Paragraf di atas menggunakan penalaran deduktif. Hal itu bisa kita lihat karena gagasan pokok paragraph tersebut berada di awal kalimat. Berikut kalimat yang menjadi gagasan pokok pada paragraph tersebut :
Bank adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara deficit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana). Begitu juga dengan Bank Syariah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan bisnis ataupun konsumtif.

Penalaran Deduktif :

Penalaran deduktif dapat kita temukan di semua tulisan karena penulis lebih dominan menggunakan penalaran deduktif daripada penalaran induktif. Membuat penalaran deduktif relative mudah karena kalimat umumnya ditulis di awal paragraf setelah itu kalimat khusus. Kalimat umum merupakan inti dari suatu paragraph, sedangkan kalimat khusus berfungsi sebagai penjelas dari kalimat umum.


Induktif :

Namun yang patut disayangkan adalah asas “aji mumpung” yang diterapkan. Ketika film lain yang diputar, harga tiket Rp50.000, khusus untuk film 3 idiots diberlakukan harga tiket Rp75.000. Semua kerabat memang tidak keberatan membayar, mengingat jarang hiburan lain yang ada di Jakarta. (Surat pembaca – Kompas, 19/03/2010).


Penalaran Induktif :

Struktur penalaran dalam surat pembaca ini berpola induktif, dengan kesimpulan umum ada pada paragraph terakhir dan bersifat penegasan terhadap permasalahan dalam wacana yang dipaparkan. Selain itu, dalam paragraf terakhir wacana ini terdapat kalimat tanya untuk memperkuat argument. Sehingga fakta-fakta argument yang dipaparkan dalam wacana ini jelas dan dapat diterima.


Argumen :

Surat pembaca ini menggunakan metode argumentasi pertentangan. Karena metode ini jelas sekali dapat dinalar pada saat penulis surat pembaca mengkontradiksikan pesan moral yang dikemukakan dalam film dengan perbuatan pengelola yang dengan sengaja menaikan tiket lebih mahal dan mempergunakan aji mumpung karena film telah laku keras diputar di bioskop. Kalimat argumentasi yang dikemukakan oleh penulis dalam surat pembaca ini adalah :
“Namun, mengingat film ini yang mengandung begitu banyak pesan moral, agak membingungkan mengapa BlitzMegaplex mengambil kebijaksanaan dan pendidikan usaha yang melawan arus pesan film tersebut?”. (Kompas, 19/3/2010).
Fakta argumentasi yang dikemukakan sehubungan dengan metode argumentasi di atas adalah :
Film yang diputar di BlitzMegaplex Jakarta, adalah film Bollywood berjudul 3 idiots. Film ini sungguh menghibur dan bermuatan pesan moral yang baik mengenai pendidiikan. Namun yang patut disayangkan adalah asas “aji mumpung” yang diterapkan. Ketika film lain yang diputar, harga tiket Rp50.000, khusus untuk film 3 idiots diberlakukan harga tiket Rp75.000. Semua kerabat memang tidak keberatan membayar, mengingat jarang hiburan lain yang ada di Jakarta. (Kompas, 19/03/2010).


5. Cari dan temukan paragraph atau wacana campuran : Deskripsi, Narasi, Argumentasi, baik yang deduktif maupun yang induktif!

Jawab :
Wacana Paragraf Deskripsi :

Kilometer Nol, Sebuah Lambang
Sebuah tugu di ujung Utara Pulau We Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang. Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keIndonesiaan. Lagu patriotik dari Sabang sampai Merauke seakan-akan tergiang-giang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda , ada relief yang melukiskan untaian Zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Merauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.


Wacana Paragraf Narasi

Kesialanku

Tepat pukul 10.00 WIB pekan lalu, aku baru pulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang berada di depan kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki saah jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuatku geli disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.


Wacana Paragraf Argumentasi :

Kesuburan Tanah

Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara penggunaan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman bagi para petani. Tak hanya baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan mampu menghasilkan nilai rupiah yang baik bagi petani.



Baca Selengkapnya...

Bahasa Indonesia 2 ( Tugas Kedua )


Nama Kelompok :

M. Husain KS (14110721)
Reza Prasetyo Aji (15110814)
Roby Kurniawan (16110212)


Kelas :
3KA02

1.  Baca literatur tentang kalimat efektif dan kesejajaran kata dalam kalimat (literatur bebas dan harus dicantumkan dalam daftar referensi). Cari data melalui majalah dan surat kabar masing-masing sebanyak 5 kalimat. Pilih kalimat yang tidak memperhatikan unsure kesejajaran bentuk kata dalam sebuah kalimat! Ubahlah kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat efektif dengan memperhatikan kesejajaran bentuk kata-katanya.


Kalimat Literatur :

- Karena itulah saya menerima tugas ini dan saya telah mempertimbangkannya sebelum memutuskan. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

- Pemimpin unit telah memilih lokasi perumahan, tetapi direktur belum menyetujuinya. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

- Tores tak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut karena sepekan sebelum pertandingan itu ia mengalami cedera. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

- Dimalam menjelang pertandingan ini saya memikirkan bahwa kami akan menghadapi tim terbaik dunia. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

- Liverpool akhirnya memutuskan untuk menambah kapasitas Stadion Anfield ketimbang membangun yang baru. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)


2. Carilah masing-masing 3 kalimat yang mengutamakan bagian kalimat yang berupa keterangan tempat dan keterangan waktu. Tuliskan sumber kutipannya.

Keterangan tempat

- Kawasan perbelanjaan ini selain menjadi tujuan belanja warga Surabaya, juga telah menjadi pusat kulakan grosir dari para pedagang grosir di seluruh Jawa Timur. ( http://www.koran-sindo.com/node/311164 )

- Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja kemarin menggeruduk Gedung Balai Kota Semarang. ( http://www.koran-sindo.com/node/312506 )

- Demikian pula pelanggan tokonya datang dari berbagai penjuru kota Jawa Timur, bahkan hingga dari luar pulau seperti Sulawesi dan Papua. ( http://www.koran-sindo.com/node/311164 )

- DITUNJANG dengan suasana belanja yang nyaman, harga barang yang terjangkau, serta rangkaian program promosi yang menarik, kehadiran ITC Surabaya Mega Grosir telah menjadi daya tarik belanja tersendiri untuk masyarakat Surabaya dan Jawa Timur. ( http://www.koran-sindo.com/node/311164 )

Keterangan waktu

- Managemen ITC Surabaya juga menggandeng Bank BCA untuk melaksanakan progam Wisata Kulakan yang berlangsung Januari hingga Agutus 2013 setiap hari Senin - Kamis. ( http://www.koran-sindo.com/node/311164 ).

- Uji materi ini ditolak oleh MK melalui putusan yang dibacakan pada 22 November 2012. (http://nasional.kompas.com/read/2013/04/29/19070747/Susno.Tantang.Jaksa.Agung.Basrief.Arief )

- Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Susno akhirnya dibawa ke Mapolda Jabar pada Rabu (24/4/2013) sore 

- Aksi yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB itu dilakukan secara bergelombang oleh beberapa serikat buruh. ( http://www.koran-sindo.com/node/312506 )


3. Cari masing-masing 3 kalimat yang menunjukkan urutan peristiwa yang logis, dan 3 kalimat yang menunjukkan penegasan dengan cara mengulang kata yang dianggap penting. Tulis sumber kutipannya.

Kalimat Penegasan :

- Walau berumur satu tahun, PB Exist yang didirikan oleh Alex Tirta rupanya tak malu-malu dalam mengungkapkan ambisi besarnya. (Koran TopSkor,16 Oktober 2012)

- Untuk pengrajin, segera meningkatkan kualitas produk, mengikuti desain yang sedang digemari, pandai mencari pasar, banyak belajar, banyak mendengar. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

- Sedangkan untuk masyarakat, biasakanlah memakai produk kerajinan Indonesia baik untuk kegiatan sehari-hari, atau acar resmi, untuk penataan rumah, atau sebagai hadiah untuk acara istimewa. . (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

Kalimat Logis :

- Saya sangat menghargai segala upaya dari DEKRANAS untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan dari usaha kerajinan rakyat di seluruh Indonesia. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

- Untuk penggalangan dana pendirian Museum Batik di Pekalongan yang diprakasai oleh Walikota Pekalongan Bapak H Basyir Achmad, Maka Yayasan Batik Indonesia, turut memeriahkan 30 tahun Ramliberkarya dengan menggelar peragaan busana Batik karya Ramli. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

- Setelah menjemput Ibu Ica, perjalanan dilanjutkan menuju kekediaman Bupati di Kabupaten Wajo. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)


4. Carilah 5 kalimat yang di dalamnya terdapat pengulangan subjek kalimat yang tidak diperlukan. Salin kalimat itu dan tuliskan sumbernya.

Pengulangan Subjek :

- kami anggap ini semua keinginan saudara kami yang sangat menginginkan kemenangan. ( http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2013/05/tugas-bos.html )

- Kakak akan datang besok pagi setelah kakak membeli makanan. ( http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2013/05/tugas-bos.html )

- Sehubungan dengan kejadian yang lalu, kami sangat merasa bersalah atas kesalahan yang telah kami lakukan. ( http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2013/05/tugas-bos.html )

- Disaat kepala desa datang saya sangat senang karena saya sangat mengagumi kepala desa. ( http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2013/05/tugas-bos.html )

- Kami beserta kru dan panitia merasa puas atas kerja kami sendiri di acara pementasan kemarin. ( http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2013/05/tugas-bos.html )


5. Cari kalimat-kalimat dengan variasi pembukaan:



a. Frase keterangan tempat

Makasar adalah tanah kelahiran saya, dan disinilah banyak lahir perajin sutera. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

b. Frase keterangan waktu

Pada bulan tertentu dari April s/ d Agustus, ikan terbang akan menghasilkan banyak telur. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

c. Frase keterangan cara

Cara menempelkan hiasan jilbab itupun amat sederhana, hanya dengan menggunakan beberapa jarum pentul. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

d. Frase verbum

Dengan peningkatan upaya tersebut akan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat yang luas sekaligus menjaga budaya bangsa. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)

e. Partikel penghubung
Di hadapan mereka, berbagai motif kain tenun khas Indonesia tampak wah dan elegan didesain oleh perancang busana berbakat. (majalah Kriya Indonesian Craft, No. 3, 2006)
Baca Selengkapnya...

Tugas Bahasa Indonesia 2 ( tugas pertama )

Deteksi Sonority Peak untuk Penderita Speech Delay Menggunakan Speech Filing System

1. Abstrak

Keterlambatan bicara atau speech delay menunjukkan perkembangan di bawah rata-rata anak normal. Anak yang mengalami gangguan bicara mengakibatkan ketidakjelasan pada proses artikulasi berupa produksi voiced dan unvoiced dan intonasi. Analisis sonority peak digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan perangkat lunak Speech Filing System untuk melakukan melakukan segmentasi dan transkripsi dengan hasil spectrum data bunyi. Hasil penelitian menunjukkan range frekuensi sekitar 100-200 Hz, sonority peak ditemukan pada vocal (voiced) pada silabel pertama. Secara visual fitur hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita speech delay mengalami gangguan produksi bicara (intelligibility), kurangnya output verbal dan 
pemahaman kata, namun visual languagenya berfungsi baik. Temuan sonority peak atau silabel tidak stabil pada kelompok usia rendah maupun tinggi. 


Kata kunci: sonority peak, speech delay, speech filing system

2. Latar Belakang


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlambatan bicara pada anak-anak , sehinggga mengakibatkan ketidakjelasan pada proses artikulasi berupa produksi voiced dan unvoiced dan intonasi. Analisis sonority peak digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan perangkat lunak Speech Filing System untuk melakukan segmentasi dan transkripsi dengan hasil spectrum data bunyi. Hasil penelitian menunjukkan range frekuensi sekitar 100 - 200 Hz, sonority peak ditemukan pada vocal ( voiced ) pada silabel pertama. Secara visual fitur hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita speech delay mengalami gangguan produksi bicara ( intelligibility ), kurangnya output verbal dan pemahaman kata, namun visual languagenya berfungsi baik.

3. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisi anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara dengan menggunakan software SFS, sehingga bisa mendeteksi perkembangan akuistik fonologi seperti silabel,morfem atau domain bunyi segmental dan bunyi suprasegmental.

4. Metode Penelitian

• Penelitian ini merujuk pada Teori Fonologi Metrik (Metrical Phonology Theory) sebagai pengembangan teori fonologi (Liberman & Prince, 1977). Teori mengidentifikasi penekanan suku kata. Data pola irama suku kata disegmentasikan pada satu dimensi bunyi dengan deretan KV (CV-tier).

• —Teori Fry (1955, 1958) dan Lehiste (1970) menggunakan ciri bunyi untuk menentukan tekanan bunyi pada suku kata, yaitu (i) kenyaringan suku kata, (ii) panjang pendek Suku kata dan (iii) tinggi rendah bunyi (pitch) atau frekuensi dasar (fundamental).

• Penelitian ini,mengambil data dari audio dan visual secara personal dalam 2 tahap. Pertama, tahap fitur visual, yaitu prosodic dan spektral, dan visual fitur ( yaitu menganalisis produksi suara melalui mimik objek ).


5. Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh melalui (1) proses perekman data, (2) proses editing, dan (3)segmentasi kata. Selanjutnya dilakukan proses sinkronisasi karena setiap kata yang dilafalkan mempunyai interval waktu yang berbeda. Analisis data dilakukan dengan melakukan proses editing dan dilanjutkan dengan pengamatan waktu serta frekuensi. Masing-masing kata dicari kualitas rekaman yang terbaik. Setiap kata yang dimasukkan oleh subjek diulang sebanyak 10 interval 2 detik. Diperoleh data mentah dengan 10 kali pengucapan untuk setiap kata. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perolehan pitch low durability dan sedikit berbeda antara dua kelompok usia. Hasil analisis kata benda (’ayam’, ’bola’) dan kata kerja ’buka’ menunjukkan perfoma yang berbeda tipis pada tataran usia. Penilaian perolehan voiced dan unvoiced
menunjukkan bahwa, yaitu :



Data perolehan sonority peak nomina dan intonasi menunjukkan kestabilan perkembangan perolehan suara. Kenyaringan menunjukkan bahwa anak yang berusia lebih tinggi kurang nyaring dalam mengucapkan kata yang diminta. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif pada mental anak. Anak mulai dapat membedakan intonasi yang datar harus digunakan pada kata nomina.



Data perolehan hasil perolehan sonority peak verba menunjukkan hasil yang sangat baik, karena verba yang diminta adalah kosa kata imperative dan subjek dapat mempraktekkan dengan baik sesuai dengan rentang usia.



Hasil perolehan silabel voiced (bersuara) menunjukkan gejala yang belum stabil.  Pada kata’buka’ anak yang berusia lebih tinggi memberikan respon frekuensi yang lebih rendah.  Hal tersebut diakibatkan control suara subjek sudah berjalan stabil disebabkan oleh durasi proses  terapi dan kematangan usia serta proses perkembangan kemampuan kognitif.

Hasil penelitian menunjukkan puncak silabel adalah bunyi vokal. Contoh kata [ayam], yang terdiri dari bunyi [a], [y], [a], dan [m]. Bunyi [y] dan bunyi [m] adalah bunyi konsonan, sedangkan bunyi [a] adalah bunyi vokal. Bunyi [a] pada kata itu menjadi puncak silabis dan puncak kenyaringan, karena pada proses produksi menunjukkan ruang resonansi yang lebih besar. Tabel1, 2 dan 3 adalah hasil analisis spektografi berikut:




6. Kesimpulan

Anak speech delay sering menemui kendala dalam memproduksi ujaran lisan (artikulasi, pitch, dan intonasi). Ditemukan indikasi adanya infleksi dan intonasi monoton pada subjek penelitian. Terdapat distorsi pada pitch, intonasi, dan pola stress. Pola intonasi yang dibatasi oleh batas nada tinggi atau rendah menunjukkan nada yang relatif datar dan lemah. Pitch yang dihasilkan lemah, kontrol volume kurang dan kualitas vokal yang relatif lemah.

7. Refrensi



American Psychiatric Association Proposed Revision: Definition of a Mental Disorder Retrieved December 20th 2011

Fitch, J. L. (1973). Voice and articulation. In B. B. Lahey (Ed.), The Modification of language 

behavior (pp. 130-177). Springfield, IL: Charles C. Thomas Publisher.

Fox, D. R. (1978). Evaluation of Voice Disorders. In S. Singh, & J. Lynch (Eds.).

Gleason, J. B. (2001). The development of language (5th ed.). Boston: Allyn and Bacon Publishers.

Hargrove, P. M. (1997). Prosodic aspects of language impairment in children.

Topics in Language Disorders, 17(4). 76-83.

Goldfield BA & Reznick J S (1990). Early lexical acquisition : rate, content, and the vocabulary spurt. Journal of Child Language, 17.

Sumber :


Deteksi Sonority Peak untuk Penderita Speech Delay Menggunakan Speech Filing System

Disusun oleh : 

1)  Muhammad Subali,
2)  Tri 
Wahyu Retno Ningsih, M. Kholiq
1)  
Sekolah Tinggi Teknik Cendekia (STTC),
2)  
Universitas Gunadarma. Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok
muhammadsubali@yahoo.com, t_wahyu@staff.gunadarma.ac.id

Baca Selengkapnya...

Contact person