Campus

gundar

Halaman

-

Photobucket Photobucket

Selasa, 05 Juni 2012

Kelompok Organisasi dan Peranan Individu



A. KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Peran kelompok dalam suatu organisasi pelibatan kelompok dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu – individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja. Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama lain dalam melaksanakan suatu kinerja secara berstruktur.

Peran individu dalam suatu organisasi

Pelibatan dan partisipasi anggota ( individu ) dalam organisasi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.


B. JENIS KELOMPOK

• Organisasi Formal

Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan - kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi - fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.

Kelompok Kerja Formal di organisasi

Organisasi mempunyai beberapa tipe utama kelompok kerja formal,yaitu:

- Kesatuan tugas khusus (special task forces) :

Kesatuan tugas khusus atau tim, dibentuk untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus. Kesatuan ini keberadaannya hanya sampai tugas diselesaikan atau masalah terpecahkan. Kesatuan tugas biasanya dibentuk untuk menangani masalah – masalah dan tugas – tugas yang kompleks dan melibatkan beberapa satuan kerja organisasi yang meliputi para wakil dari suatu organisasi, ditambah para ahli yang secara teknis diperlukan untuk menangani masalah atau tugas.

- Panitia :

Panitia tetap (standing committess ) dan panitia Ad hoc. Panitia tetap ( dikenal sebagai panitia sruktural ) adalah bagian tetap dari struktur suatu organisasi yang dibentuk untuk menangani tugas yang terus - menerus ada dalam organisasi seperti panitia anggaran, panitia pengembangan, produk baru, panitia pembelian, dsb. Panitia ini biasanya membuat rekomendasi formal kepada menejer tingkat atas atau mempunyai wewenang untuk membuat keputusan sendiri bagi suatu kegiatan organisasi yang terbatas. Panitia Ad Hoc mempunyai fungsi yang serupa dengan panitia tetap, hanya tidak bersifat tetap. Tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran manajemen, puncak atau bahkan membuat keputusan sendiri.
- Dewan atau Komisi


•  Organisasi Informal

Organisasi informal memainkan penting dalam dinamika perilaku organisasi. Organisasi informal berdiri di atas struktur yang tidak jelas, fleksibel, sukar didefinisakan, anggotanya sulit ditentukan, dan pola hubungan di antara para anggotanya tanpa tujuan yang khusus. Kelompok – kelompok informal muncul tak terhindarkan kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi dalam pengelompokkan-pengelompokkan sosial. Alasan utama terbentuknya organisasi informal adalah untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal, seperti pengenalan diri, pengetahuan tentang perilaku yang diterima, perhatian, pelestarian nilai - nilai budaya, bantuan dalam pencapaian tujuan, kesempatan berpengaruh dan berkreasi, dan kebutuhan akan informasi serta berkomunikasi dalam pengelompokkan - pengelompokkan sosial.

Kebutuhan - kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal :

- Kebutuhan social

Orang membutuhkan lebih dari sekedar komunikasi yang bersifat formal berdasarkan struktur dalam organisasi formal. Orang butuh lebih dari itu untuk memenuhi kebutuhannya sosialnya.

- Pengetahuan perilaku yang dapat diterima

Melalui organisasi informal, orang akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang berbagai perilaku yang dapat diterima di lingkungan organisasi. Hal tersebut tentu saja tidak mungkin disampaikan dalam organisasi formal.

- Perhatian / simpati

Membangun perhatian atau simpati dapat pula dilakukan melalui organisasi informal,karena disini orang melakukan proses sosialisasi tanpa adanya batas atau tanpa melihat posisi dalam organisasi formalnya.

- Bantuan dalam pencapaian tujuan

Organisasi informal juga membantu organisasi formal dalam mencapai tujuannya, melalui bentuk komunikasi untuk mempermudah anggota organisasi lebih paham tanpa melalui saluran-saluran yang resmi.

- Kesempatan berpengaruh dan berkreasi

Melalui organisasi informal seseorang diberi kebebasan untuk berkreasi dan mempengaruhi orang lain sesuatu yang mungkin tidak pernah terjadi ( karena posisi yang dimilikinya ) dalam organisasi formalnya.

- Pelestarian nilai - nilai budaya
Secara sadar atau tidak sadar, organisasi informal turut melestarikan dan mensuburkan nilai-nilai budaya yang dimiliki organisasi.  

-Komunikasi dan informasi

Kebutuhan terakhir yang mendasari organisasi informal adalah kebutuhan akan komunikasi dan informasi. Terutama komunikasi dan informasi yang tidak bisa disampaikan atau tertutup melalui organisasi formal.

C. PENGALAMAN DALAM KELOMPOK

Sebuah kelompok itu harus memiliki kerjasama yang baik untuk menghasilkan hasil yang baik. Tapi sering kali terjadi dalam suatu kelompok itu hanya beberapa dari anggota tersebut yang aktif .Sedangkan kelompok yang baik adalah kelompok yang saling memberi solusi satu sama lain terhadap permasalahan yang ada di dalam tugas kelompok tersebut, dan semua harus bekerja sama tidak hanya ‘mencantumkan’ nama di dalam kelompok tersebut.

Sumber:

Contact person