Campus

gundar

Halaman

-

Photobucket Photobucket

Sabtu, 05 Mei 2012

Teori Pengambilan Keputusan


Teori pengambilan keputusan dapat diaplikasikan bukan hanya ditataran organisasi, manajemen, kelompok dan sebagainya, namun teori pengambilan keputusan juga dipakai dalam kehidupan sehari – hari.

Secara tipikal  pembuatan kebijaksaan merupakan tindakan yang berpola yang dilakukan sepanjang waktu dan melibatkan banyak keputusan yang diantaranya ada yang merupakan keputusan rutin, ada yang tidak rutin. Dalam praktek pembuat kebijaksaan sehari – hari amat jarang kita jumpai suatu kebijaksaan yang hanya terdiri dari keputusan tunggal. Dalam tulisan ini akan dibajas 3 teori pengambilan keputusan.

Teori yang dimaksud ialah : teori rasional komprhensif, teori incremental dan teori pengamatan terpadu

• Pengertian

Secara umum pengertian pengambilan keputusan adalah teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah

• Tujuan

Bersifat tunggal : hanya satu maslah dan tidak berkaitan dengan masalah lain
Bersifat ganda : masalah saling berkaitan dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak

Teori rasional komprehensif

      Teori pengembilan keputusan yang paling banyak diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komperehensif. Unsur – unsur utama dari teori ini dapt dikemukakan sebagai berikut :

1.     Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah yang dapat dibedakan dari masalah lain

2.     Tujuan, nilai, sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kepentingannya

3.     Pelbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama.

4.     Akibat yang timbul diteliti

5.     Setiap alternative dan masing – masing akibat yang menyertainya dapat diperbandingkan

6.       Pembuat keputusan akan memilih alternative dan akibat – akibatnya yang dapat dimasimalkan tercapai tujuan yang diinginkan


Teori rasional komrehensif banyak mendapatkan kritik. Charles lindblom seorang ahli ekonomi dan matematika secara tegas menyatakan bahwa  para pembuat keputusan ini sebenarnya tidaklah berhadapan dengan masalah yang konkret dan terumuskan dengan jelas.

Pembuat keputusan juga sulit untuk memilah secara tegas antara nilai – nilai sendiri dengan nilai yang diyakini masyarakat. Asumsi penganjur model sarional bahw fakta dan nilai dapat dapat dengan mudahnya dibedakan dan dipisahkan tidak pernah terbukti dalam kanyataan sehari – hari sehingga muncul masalah baru

Teori incremental

             Terori incremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus diertimbangkan dan pada saat yang sama merupakan teori yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh pejabat pemerintah dlam mengambil keputusan sehari – hari

         Pokok teori incremental ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1.    Pemilihan tujuan dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk emncapai suatu hal yang saling tepisah

2.    Pembuat keputusan hanya mempertimbangkan beberapa alternative yang langsung berhubungan dengan pokok permasalahan

3.    Bagi tiap alternative hanya sejumlah kecil akibat yang mendasar saja yang akan dievaluasi

4.    Masalah yang akan dihadapi oleh pembuat keputusan akan didefinisakn secara teratur

5.    Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dari upsya konkret dalam mengatasi masalah yang ada

Keputusan dan kebijaksanaan pada hakikatnya merupakan produk yang saling memberi dan menerima di antara pelbagai pihak yang terlibat dalam proses keputusan tersebut. Pembuat keputusan berada dalam keadaan yang serba tidak pasti khususnya menyangkut akibat dari tindakan mereka dimasa datang maka keputusan yang bersifat incremental ini akan dapat mengurangi resiko dan biaya yang menimbulkan oleh suasana ketidakpastian itu.


Teori pengamatan terpadu

            Pengajur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi amitai etzoni yang setuju dengan kritik para teoritisi inkrmental yang diarahkan pada teori rasional komrehensif. Akan tetapi ia juga menunjukan adanya beberapa kelemahan yang terdapat pada teori ikremental.

            Metode pengamatan  terpadu juga memperhitungkan tingkat kemampuan para pembuat keputusan yang berbeda – beda. Secara umum dapat dikatakana bahwa semakin besar kemapuan para pembuat keputusan untuk memobilisasikan kekuasaanya guna mengimplementasikan keputusan mereka. Semakin besar keperluannya untuk melakukan scanning dan semakin menyeluruh scanning semakin efektif pengambilan keputusan tersebut. Teori pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model ikremental dalam proses pengambilan keputusan


Jenis keputusan

1.      Keputusan terprogam
Suatu keputusan yang berkaitan dengan permaslahan sebelumnya. Keputusan tersebut sering diambil dikarenakan rutinitas terhadap permasalahan yang sering muncul tersebut. Dengan kata lain keputusan terprogram telah memiliki prosedur tersendiri yang telah pasti dalam manangani permasalah yang muncul

2.      Keputusan tidak terprogram
Suatu keputusan yang diambil berdasarkan permasalahan baru. Keputusan ini bersufat baru dan cenderung tidak memiliki prosedur yang tetap seperti di keputusan terprogram. Hal ini diakrenakan permasalahan yang timbul sifatnya khusus, rumit dan tidak terstruktur

3.      Keputusan setengah terprogram
keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

======================

Sumber : http://mintrizky.blogspot.com/2012/05/teori-pengambilan-keputusan.html

Contact person