a.
Sertifikasi
Internasional di Bidang IT
Ada
banyak sertifikasi kompetensi IT dengan skala internasional untuk pelbagai
bidang teknologi informasi. Salah satu yang cukup terkenal adalah sertifikasi internasional
yang biasa disebut sebagai Cisco Certified. Memang bukan rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang
pangsa pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Selain sertifikasi
Cisco, sertifikasi di bidang jaringan yang juga cukup populer adalah sertifikasi yang
diberikan oleh CompTIA, Novell, dan Solaris. Cisco memiliki tiga jenjang sertifikasi,
yaitu Associate, Professional, dan Expert.
Sertifikasi Cisco secara umum
meliputi :
1. Cisco
Certified Network Associate (CCNA),
merupakan fondasi awal untuk menapaki jenjang sertifikasi yang lain. Pemegang
sertifikasi ini diharapkan sudah profesional dalam hal menginstall,
mengkonfigurasi, dan mengoperasikan jaringan LAN atau WAN untuk jaringan kecil
(100 client/PC atau kurang). Sementara bagi yang mengambil spesialisasi di bidang
network design. Kesempatan
kerja bagi pemegang sertifikasi ini umumnya adalah network administrator.
2. Cisco
Certified Network Professional (CCNP), Pada jenjang ini pemegangsertifikasi dianggap telah
ahli dalam hal menginstall, mengkonfigurasi, serta memecahkan permasalahan LAN atau
WAN dengan skala yang lebih luas (100 -500 client/PC). Untuk mencapai jenjang
ini peserta harus mengikuti empat jenis ujian, seperti membangun internetwork, multilayer
switch network, remote accessnetwork, dan troubleshooting.
3. Cisco
Certified Internetworking Expert.(CCIE), merupakan jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi Cisco
yang artinya pemangang sertifikasi ini telah mampu mengelola dan menangani berbagai
permasalahan dalam jaringan sampai skalaenterprise. Jenjang ini tidak mudah
untuk diraih karena setidaknya kandidat harus sudah mengantongi sertifikasi
CCNA dan CCNP terlebih dahulu. Tidak heran jika pemegang sertifikasi ini masih
cukup langka, dan menjadi rebutan di bursa pencari tenaga TI. Seseorang yang
berhasil memperoleh sertifikasi CCIE benar- benar merupakan kandidat yang
terpilih karena dari data Cisco kurang dari 3% peraih CCNP yang berhasil ke
jenjang CCIE. Selain
tiga jenjang umum tersebut, Cisco juga memiliki jalur spesialisasi,
sepertinetwork design, security, dan business networking. Beberapa jenis
sertifikasi untuk jalur spesialisasi ini di antaranya :
·
Cisco
Certified Designing Associate (CCDA).
·
Cisco
Certified Designing Professional (CCDP).
·
Cisco
Security Specialist 1 (CSS1).
Contoh sertifikat dari
CISCO
b.
Sertifikasi
Nasional di Bidang IT
Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun proses penyusunan SKKNI,
melalui tahapan adopsi dan adaptasi dari standar internasional , standar khusus
, referensi, literatur maupun best practices yang berlaku. Dengan dikuasainya
standar kompetensi tersebut maka seseorang menguasai :
·
Task
Skill / Transfer Skill
·
Task
management Skill
·
Contigency
Skill
·
Environment
Skill
Standar
kompetensi dapat dimanfaatkan pada lembaga pendidikan dan pelatihan,
perusahaan, dan lembaga sertifikasi profesi.
Lembaga yang Melakukan Sertifikasi, yaitu
1.
LSP-Telematika
LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk
harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas
menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta
mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi
Kompetensi bidang Telematika.
Keuntungan Sertifikasi di LSP-Telematika adalah:
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan
profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi
bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP
Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam
dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti
pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi.
2.
LSP-TIK
Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan
Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan
tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang
teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi yang
cepat dan dengan adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan
pengakuan kompetensi para tenaga profesional baik nasional ataupun
internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten
dalam bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi
dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). LSP TIK merupakan lembaga yang
telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi
nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga
yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga
tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang
dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional. Pembuktian kompetensi
yang dilakukan oleh LSP TIK berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) yang merupakan rumusan kemampuan profesi seseorang yang
mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan kompetensi seseorang,
misalnya pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap. Seseorang yang sudah
dinyatakan kompeten harus member laporan kepada LSP TIK minimal satu tahun satu
kali, sehingga kompetensi pada profesionalismenya tetap tercatat dan diakui
oleh LSP TIK maupun BNSP.
Contoh sertikasi nasional:
Sumber: